30 April 2009

Penyuluhan Calon Jama`ah Haji

JAMAAH HAJI RISTI
Ada 2 KELOMPOK :
1. RISTI SEHAT
  • Usia Lanjut ( Umur > 60 tahun)
  • Obesitas (BB berlebih mencolok)
  • Kaheksia (BBB kurang mencolok)
  • Cacat
2. RISTI SAKIT
Contoh : Stroke, Epilepsi, Darah Tinggi, Peny.Jantung, Diabetes Mellitus, TBC, ASMA, Gastritis, Peny. Ginjal, Peny. HATI, Peny. Kandungan, dan Penyakit Menular (wabah)


SENGATAN DINGIN
1. RINGAN : Mengenai telinga, hidung, pipi, jari-jari, lengan dan tungkai.
Gejala : Rasa kaku/beku
2. BERAT : Mengenai aliran pembuluh darah kecil.
Gejala : Hilang rasa/baal, jari tangan dan kaki kaku/beku, lecet-lecet, dan nyeri sendi kecil atau besar

PENCEGAHAN SENGATAN DINGIN
1. SEBELUM BERANGKAT
  • Pemeriksaan kesehatan
  • Mengikuti pembinaan kesehatan
  • Konsultasi kesehatan terus menerus (tu. RISTI) dan bawa obat-obatan yang harus diminum teratur.
  • Makanan Bergizi seimbang sesuai kondisi kesehatan masing-masing
  • Olah Raga teratur
  • Perlengkapan musim dingin (jaket, kain ihram tebal, krim pelembab,dll)
2. PERJALANAN DI PESAWAT
  • Jaga Kesehatan masing-masing
  • Ikuti anjuran kesehatan dari petugas
  • Bila ada keluhan kesehatan segera dokter kloter.
3. SELAMA DI ARAB SAUDI
  • Jaga Kesehatan
  • Minum air putih yang banyak walaupun tidak haus (1 gelas Tiap jam)
  • Makan GIZI SEIMBANG
  • Yang RISTI makan sesuai kondisi kesehatannya
  • Hindarkan tubuh terkena udara dingin seminimal mungkin
  • Istirahat cukup (6-8 jam sehari)
  • Berpakaian hangat/tebal
  • Lindungi kulit dgn krim pelembab
  • Selalu memakai masker/penutup mulut
  • Batasi kegiatan (diluar ibadah) yang tidak perlu
  • Bila ada gejala/sakit segera konsultasi atau berobat ke dokter kloter dgn membawa BKJH (Buku Kesehatan Jamaah Haji)

MENINGITIS dan INFLUENZA
A. MENINGITIS : Peradangan Selaput otak dan Sumsum tulang belakang yang akut
Gejala : Panas badan, sakit kepala, mual, muntah, kejang, nyeri sendi dan tidak mau makan serta penurunan kesadaran
B. INFLUENZA : Infeksi saluran pernapasan yang akut dan sangat menular
Gejala : Panas badan mendadak, menggigil, sakit kepala, malaise dan nyeri otot. Diikuti batuk, pilek atau nyeri tenggorokan

PENCEGAHAN MENINGITIS DAN INFLUENZA
  • Memelihara kebersihan diri dan lingkungan pemondokan dengan baik
  • Hindari kepadatan penghuni kamar
  • Istirahat/tidur yang cukup
  • Makan makanan Gizi Seimbang ditambah buah-buahan segar dan sayuran serta vitamin tu. VIT. C
  • Minum cukup dan membawa minuman bila keluar pondokan
  • Batasi keluar dari pondokan bila tidak perlu
  • Biasakan membersihkan ingus memakai tissue dan buang ke tempat sampah
  • Selalu pakai Masker bila keluar pondokan
  • Hindari tempat padat yang tidak ada kaitan ibadah
  • Segera berobat ke dokter kloter bila sakit
  • Pemberian VAKSIN INFLUENZA bagi calon jamaah haji

MENU MAKANAN BAGI JAMAAH HAJI INDONESIA

SYARAT : Gizi Seimbang dengan mutu yang baik
Terdiri dari :
  • Makanan Pokok (Nasi atau pengganti)
  • Lauk-pauk (Daging atau ikan, telur, tempe, tahu, kacang-
  • kacangan)
  • Sayuran dan buah-buahan
  • Susu atau sari buah

GIZI SEIMBANG : Cukup Kalori, protein, serat, mineral & Vitamin.

KEBUTUHAN GIZI :
BB Ideal/Normal : Perlu 2.150 kalori dan 46,2 gr dgn makanan beraneka ragam
BB Kurus : perlu menambah konsumsi makanan yang banyak mengandung kalori (nasi, lauk-pauk ataususu)
BB Gemuk : Perlu mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori (gula, sirop, nasi, kentang, ubi, atau makanan berlemak)
Untuk jamaah yang punya penyakit disesuaikan dgn anjuran DIET kondisi penyakitnya oleh dokter yang merawat

PENGATURAN GIZI SELAMA DI TANAH SUCI
  • Makan teratur dgn Gizi Seimbang
  • Minum air lebih banyak dari biasanya (min.1 gelas tiap jam)
  • Tambahan kalori per hari dgn 1 gelas susu
  • Memilih makanan yang bersih, dikemas baik dan tidak kadaluarsa atau BASI
  • Hindari minuman dingin
  • Perbanyak minum air putih dan buah-buahan segar
  • Jangan makan terlalu kenyang, banyak lemak terutama mau perjalanan jauh
  • Bila perlu konsultasi diet dengan petugas gizi di BPHI

DIET PENYAKIT JANTUNG
YANG DILARANG :
  • Kue-kue terlalu manis dan gurih ( cake, dodol,dll)
  • Semua daging berlemak, sosis, goreng-gorengan dan santan kental

YANG DIBATASI :
  • Susu
  • Kacang-kacangan kering
  • Margarine dan mentega
  • Makanan berkolesterol (daging domba, otak, kuning elor, jeroan, kerang, susu berlemak, mentega, keju)
DIET DARAH TINGGI
  • Diet Rendah Garam
  • Makanan Yang Tidak Diperbolehkan :
  • Garam, vetsin, soda kue, kecap asin, magi, terasi, tauco, saus tomat
  • Roti, biscuit, craker, cake, kue asin atau soda
  • Dendeng, abon, kornet, daging asap, telur asin/pindang
  • Keju, margarine dan mentega
  • Acar, asinan/manisan buah, sayur/buah kalengan

DIET DIABETES MELLITUS (KENCING MANIS)

Yang Tidak Boleh :
Gula, madu, sirop, susu kental manis, makanan kaleng, kue manis, dodol, cake, kecap manis, abon, dendeng

Makanan & Bumbu yang dibatasi :
Nasi, Kentang, singkong, jagung, mie, bihun, ubi dan tepung-tepungan
Kecap asin, petis, saos tomat, magi

Buah-buahan yang boleh :
Jambu, kedondong, pepaya, semangka, apel, alpukat, belimbing, pisang.


DIET BATUK-BATUK DAN PENYAKIT PARU
  • Perlu diet tinggi kalori dan protein
  • Makan dan minum lebih banyak
  • Makan buah-buahan berwarna dan mengandung banyak Vitamin C
  • Cuci Buah-buahan sebelum dimakan
  • Hindari minum Air dingin atau Es

PROFIL UKBM UPTD YANKES KECAMATAN PANGALENGAN

PENDAHULUAN

UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, dll.


DATA - DATA

  • Data dasar dan Penyebaran UKBM
  • Data lokasi UKBM di Kec. Pangalengan
  • Data Tingkat keterjangkauan UKBM diKec. Pangalengan
  • Data lokasi UKBM di Kec. Pangalengan
  • Data Tingkat Perkembangan UKBM
  • Permasalahan/kendala UKBM di Kec. Pangalengan
DATA UMUM
  • LETAK GEOGRAFIF
  • LETAK ADMINISTRATI
  • LUAS WILAYAH KERJA : 17.550.025 ha
DATA PENDUDUK

Jumlah
penduduk kecamatan Pangalengan pada tahun 2007 : 125.689 jiwa

DATA DASAR DAN PENYEBARAN UKBM

Kecamatan Pangalengan terdiri dari 13 Desa
Tingkat keterjangkauan :

1. Puskesmas UPTD (DTP) : 1
2. Puskesmas UPF : 2
3. Puskesmas Pembantu (PUSTU) : 7
4. Polindes : 8
5.Posyandu : 213
6.Pos obat desa (POD)
7.Dana sehat
8.Taman obat keluarga (TOGA)
9.
Pos upaya kesehatan kerja pos (UKK)

Tingkat Perkembangan :
Meliputi
4 tingkat (STRATA), yaitu : Pratama , Madya , Purnama, dan Mandiri atas dasar penilaian 8 indikator.

Bina Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat

CONTOH : 1. POSYANDU

Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakat dewasa ini, tampak bahwa posyandu mempunyai kontribusi yang besar pada peningkatan cakupan program diantaranya KB, KIA, GIZI, Imunisasi, Diare dll. Untuk meningkatkan kualitas posyandu yang ada telah di kembangkan telaah kemandirian posyandu melalui rekapitulasi dan Revitalisasi POSYANDU

2. POLINDES

Polindes dioperasionalkan melalui kerjasama antara bidan desa dengan dukun bayi, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan geografis, informasi, ekonomi dan sosial budaya.


Sampai saat ini di kecamatan Pangalengan telah ditempatkan bidan desa dan dikembangkan polindes di hampir seluruh desa yang sudah berdiri sebagai sambutan peran serta masyarakat

Bina Upaya Kesehatan Tradisional.
1. Upaya kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat yang potensial dalam menunjang pembangunan kesehatan.
2. Pengobatan tradisional diakui keberadaannya sejak jaman dahulu kala dan telah dimanfaatkan jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obat modernnya dikenal masyarakat.
3. Pembinaan upaya pengobatan tradisional di Kec Pangalengan masih kurang

Bina Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja semakin penting pada era industrialisasi sekarang ini karena pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak serta makin maraknya tenaga kerja informal.

Bina Upaya Kesehatan Dasar Swasta
Bina upaya kesehatan dasar swasta di Kecamatan Pangalengan atas dasar permenkes dan petunjuk pelaksanaanya berupa SK Dirjen Binkesmas.

Bina Peran Wanita dalam Pembangunan Kesehatan
Upaya penigkatan peranan wanita dalam pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai cara diantaranya dengan memanfaatkan tanaman obat untuk mengatasi penyakit sederhana setempat dengan istilah TOGA.

Bina Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan kesehatan
Program ini mencoba menggalang partisipasi generasi muda dalam pembangunan kesehatan dengan mengembangkan Kader Kesehatan Remaja.
Disamping itu berbagai bentuk apresiasi generasi muda di bidang kesehatan tetap terus dilakukan, seperti lomba poster remaja, teknologi tepat guna, konsultasi kesehatan remaja, Warta generasi Muda sehat dll.

Bina Kader Kesehatan
Kader merupakaan sosok insan yang menarik perhatian khalayak karena kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat dengan masyarakat, pada giliranya membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah, serta dengan petugas puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang handal antara petugas kesehatan dengan masyarakat.

Bina Dana Sehat/JPKM

Dana sehat di kecamatan Pangalengan sudah lama dikembangkan jauh sebelum program JPKM dicanangkan, walaupun dalam bentuk yang sederhana.