19 Maret 2009

TATALAKSANA PENDERITA DIARE

TATALAKSANA PENDERITA DIARE

TUJUAN :
Tercapainya tatalaksana penderita diare dengan tepat dan efektif

A. BATASAN
Secara operasional, diare akut adalah buang air besar lembek /cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering biasanya ( biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari ) dan berlangsung kurang dari 14 hari.

B. ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI
1. Etiologi
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan 6 besar, tetapi yang sering ditemukan di lapangam ataupun klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
PENYEBAB PENYAKIT DIARE :
a. Infeksi
b. Malabsorpsi
c. Alergi
d. Keracunan, tdd :Keracuan Bahan Kimiaensi, oleh racun yang dikandung dan diproduksi Aeromonas
e. Bakteri, Parasit atau Virus :Golongan vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Giardia, lamblia, Entamuba histolytca, Protozoa, Ascaris Strongyloides, Adenovirus, Rotavirus Norwalk + Norwalk like agent, Bacilus Cereus, Clostridium Periscens, Blastssistis huminis, Cryptosparidiu Balantidium coli, Cacing perut, Trichuris, Camfylobacter, Staphilococusaurfus, Clostridium perfricens, Ikan
f. Sebab-sebab lain: Algame, Buah-buahan, Sayur-sayuran, Jazad Renik

Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan/minunan yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita. Beberapa perilaku dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadinya diare perilaku tersebut antara lain :
a) Tidak memberikan ASI ( Air Susu Ibu ) secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan Pada bayi yang tidak diberi ASI risiko untuk menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar.
b) Menggunakan botol susu , penggunaan botol ini memudahkan pencemaran oleh Kuman , karena botol susah dibersihkan
c) Menyimpan makanan masak pada suhu kamar. Bila makanan disimpan beberapa jam pada suhu kamar makanan akan tercemar dan kuman akan berkembang biak,
d) Menggunakan air minum yang tercemar . Air mungkin sudah tercemar dari sumbernya atau pada saat disimpan di rumah, Perncemaran dirumah dapat terjadi kalau tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan.
e) Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak,
f) Tidak membuang tinja ( termasuk tinja bayi ) dengan benar. Sering beranggapan bahwa tinja bayi tidaklah berbahaya padahal sesungguhnya mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar sementara itu tinja binatang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

2. Faktor penjamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare.
Beberapa faktor pada penjamu dapat meningkatkan insiden beberapa penyakit dan lamanya diare,yaitu :
a) Tidak memberikan ASI sampai 2 Tahun. ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti : Shigella dan vibrio cholerae
b) Kurang gizi beratnya Penyakit , lama dan risiko kematian karena diare meningkat pada anak-anak yang
menderita gangguan gizi terutama pada penderita gizi buruk.
c) Campak. Diare dan disentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak-anak yang sedang menderita campak dalam waktu 4 minggu terakhir. hal ini sebagai akibat dari penurunan kekebalan tubuh penderita.
d) Imunodefesiensi /Imunosupresi. Keadaan ini mungkin hanya berlangsung sementara, misalnya sesudah infeksi virus ( seperti campak ) atau mungkin yang berlangsung lama seperti pada penderita AIDS, pada anak imunosupresi berat, diare dapat terjadi karena kuman yang tidak parogen dan mungkin juga berlangsung lama,
e) Segera Proposional , diare lebih banyak terjadi pada golongan Balita ( 55 % )

3. Faktor lingkungan dan perilaku :
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula. Yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.

PRINSIP TATALAKSANA PENDERITA DIARE
a) Mencegah terjanya dehidrasi
Mencegah terjadi nya dehidasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin , kuah sayur, air sup.
Macam Cairan yang dapat digunakan akan tergantung pada :
  • Kebiasaan setempat dalam mengobati diare
  • Tersedianya cairan sari makanan yang cocok
  • Jangkauan pelayanan Kesehatan
  • Tersedianya oralit
Bila tidak mungkin memberikan cairan rumah tangga yang diajukan , berikan air matang.

b. Mengobati dehidrasi
Bila terjadi dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke petugas atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat, yaitu dengan oralit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberikan cairan intravena dengan ringer laktat sebelum dilanjutkan terapi oral
c. Memberi makanan
Berikan makanan selama diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Berikan cairan termasuk oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan.
Anak yang masih mimun ASI harus lebih sering diberi ASI.
Anak yang minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya.
Anak Usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit sedikit tetapi sering.
Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak.
d. Mengobati masalah lain
Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi.
Tidak ada Obat yang aman dan efektif untuk menghentikan diare.

PROSEDUR TATALAKSANA PENDERITA DIARE
Tergantung derajat dehidrasi
Terapi terdiri dari : Rencana terapi A, Rencana Terapi B, Rencana Terapi C

A. RENCANA TERAPI A
UNTUK MENGOBATI DIARE DIRUMAH
(Penderita diare tanpa dehidrasi )

CARA untuk MENGAJARI IBU :
Teruskan mengobati anak diare dirumah
Berikan terapi awal bila terkena diare lagi
MENERANGKAN TIGA CARA TERAPI DIARE DIRUMAH

1. BERIKAN ANAK LEBIH BANYAK CAIRAN DARIPADA BIASANYA UNTUK
MENCEGAH DEHIDRASI
Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan , seperti larutan oralit,makanan yang cair
(seperti sup,air tajin ) dan kalau tidak ada air matang . Gunakan larutan oralit untuk anak
seperti dijelaskan dalam kotak dibawah (catatan jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan
belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang dari pada makanan
yang cair ).
Berikan larutan ini sebanyak anak mau , berikan jumlah larutan oralit seperti dibawah.
Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.

2. BERI ANAK MAKAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI
  • Teruskan ASI
  • Bila anak tidak mendapat ASI berikan susu yang biasa diberikan, untuk anak kurang dari6 bulan dan belum mendapat makanan padat , dapat diberikan susu
  • Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat maka :
- Berikan bubur bila mungkin dicampur dengan kacang-kacangan, sayur, daging atau ikan ,
tambahkan 1 atau 2 sendok teh, minyak sayur tiap porsi
- Berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menanbahkan kalium
- Berikan makanan yang segar masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan baik
- Bujuk anak untuk makan , berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari
- Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan diberikan porsi makanan
tambahan setiap hari selama 2 minggu

3. BAWA ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN BILA ANAK TIDAK MEMBAIK
DALAM 3 HARI ATAU MENDERITA SEBAGAI BERIKUT :
  • Buang Air besar cair lebih sering
  • Muntah berulang-ulang
  • Rasa haus yang nyata
  • Makan atau Minum sedikit
  • Demam
  • Tinja berdarah

ANAK HARUS DIBERI ORALIT DIRUMAH BILA :
Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C
Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk
Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan
merupakan kebijaksaan pemerintah
JIKA AKAN DIBERI LARUTAN ORALIT DI RUMAH, TUNJUKKAN KEPADA
IBU JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN SETIAP HABIS BUANG AIR BESAR
DAN DIBERIKAN ORALIT YANG CUKUP UNTUK 2 HARI
JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN TIAP B.A B
JUMLAH ORALIT YANG DISEDIAKAN DIRUMAH :
<1 tahun : 200 – 300 ml/hari
1-5 tahun : 300 – 400 ml/hari
> 5 Tahun :800 – 1000 ml/hari
Dewasa : 1200 –2800 ml / hari

Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun
Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua
Bila anak muntah, tunggulah 10 menit kemudian berikan cairan lebih lama ( misalnya
sesendok tiap 2-3 menit
Bila diare berlanjut setelah oralit habis beritahu ibu untuk memberikan cairan lain
seperti dijelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk
mendapat tambahan oralit.

RENCANA TERAPI B
UNTUK TERAPI DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan berikan oralit
sesuai tabel dibawah ini :

  • Umur <1>Jumlah ORALIT 300 ml
  • 1 – 4 Tahun : Jumlah ORALIT 600 ml
  • > 5 Tahun : Jumlah ORALIT 1200 ml
  • Dewasa : Jumlah ORALIT 2400 ml

Bila anak menginginkan lebih banyak oralit berikanlah
Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
Untuk bayi dibawah 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200 ml air masak
selama masa ini ORALIT yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan penderita
( kg ) dengan 75 ml
AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU IBU MEMBERIKAN ORALIT
Tunjukkan jumlah cairan yang harus diberikan
Tunjukan cara memberikannya sesendok the tiap 1 –2 menit untuk anak di bawah 2 tahun
beberapa teguk dari cangkir untuk anak yang lebih tua
Periksa dari waktu bila ada masalah
Bila anak muntah tunggu 10 menit dan kemudian teruskan pemberian oralit tetapi lebih
lambat, misalnya sesendok tiap 2 –3 menit
Bila kelopak mata anak bengkak hentikan pemberian oralit dan air masak atau ASI beri
oralit sesuai Rencana tetapi A bila pembengkakan telah hilang

SETELAH 3-4 JAM NILAI KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN BAGAN PENILAIAN
KEMUDIAN PILIH RENCANA TERAPI A , B ATAU C UNTUK MELANJUTKAN TERAPI
  • Bila tidak ada dehidrasi , ganti ke rencana terapi A, Bila dehidrasi telah hilang anak biasanya kemudian mengantuk dan tidur
  • Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang ulang Rencana terap B , tetapi tawarkan makanan susu dan sari buah seperti rencana terapi A
  • Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat ganti dengan rencana terapi C

BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAI RENCANA TERAPI B
  • Tunjukkan jumlah orait yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah
  • Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam rencana terapi A
  • Tunjukkan cara melarutkan oralit
  • Jelaskan 3 cara dalam rencana terapi A untuk mengobati anak dirumah
  • Memberikan oralit atau cairanlain hingga diare berhenti
  • Memberi makan anak sebagaimana biasanya
  • Membawa anak ke petugas kesehatan.

C. RENCANA TERAPI C
UNTUK DEHIDRASI BERAT