02 Mei 2009

Pemprov Jabar Ingin Tingkatkan Tenaga Kesehatan Terampil

20 April 2009

Laporan oleh: Marlia

[Unpad.ac.id, 20/04] Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melakukan penandatanganan Adendum terhadap Kesepakatan bersama antara Pemprov Jabar dengan Unpad tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Acara ini berlangsung di Executive Lounge, Gedung Rektorat Baru Lantai 2, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (20/04). Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia, serta dihadiri oleh perwakilan dinas-dinas di lingkungan Pemprov Jabar beserta jajarannya dan para Pembantu Rektor, Dekan dan segenap jajaran di lingkungan Unpad.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, (kiri) dan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, berjabat tangan usai menandatangani adendum kerja sama (Foto: Tedi Yusup)

Adendum ini merupakan tambahan dari kesepakatan bersama sebelumnya antara Pemprov Jabar dan Unpad yang telah ditandatangani pada tahun 2006 mengenai kerja sama serupa. Hal yang menjadi tambahan pada adendum ini adalah perihal kerja sama di bidang pendidikan. Kali ini Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jabar bekerjasama dengan Unpad untuk bidang pendidikan tenaga kebidanan, kedokteran, baik dokter umum maupun dokter spesialis, tenaga kedokteran gigi, dan tenaga farmasi. Selain itu, rencana selanjutnya adalah kerjasama dengan dinas-dinas terkait yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pertanian, peternakan dan perikanan.

Gubernur Jabar pada sambutannya mengatakan bahwa Jawa Barat dengan jumlah penduduknya yang besar, tetapi memiliki tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan yang sangat tinggi. “Untuk mengatasi masalah itu, Jabar membutuhkan banyak tenaga bidan terampil khususnya di desa-desa terpencil. Selain itu dibutuhkan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, dokter gigi dan apoteker,” jelas Ahmad Heryawan.

Gubernur juga menjelaskan, Jabar kaya akan sumber daya alamnya, tetapi kurang bisa mengelola dengan baik. “Diharapkan dengan kesepakatan ini akan melahirkan lulusan-lulusan yang mampu mengelola Jabar ini dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Jabar,” ujar Ahmad Heryawan.

Usai acara, Gubernur Jabar menjawab pertanyaan para wartawan (Foto: Tedi Yusup)

Menanggapi rendahnya kualitas masyarakat Jabar yang dtunjukkan dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah, Rektor Unpad menjelaskan bahwa Unpad memiliki tanggung jawab moral untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Sebagai perguruan tinggi yang ada di Jabar, Unpad memiliki visi untuk meningkatkan kualitas SDM di Jabar,” ujar Prof.Ganjar.

Berkaitan dengan kerjasama ini, baik di bidang kesehatan maupun bidang pertanian, Unpad akan melakukan penyesuaian kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah-daerah yang membutuhkan dengan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait. “Diharapkan dengan adanya kerjasama ini, lulusannya akan menjadi sarjana yang professional yang tidak diciptakan sebagai peneliti, tapi justru menerapkan penelitian tersebut di masyarakat,” jelas Prof. Ganjar.

Menanggapi kerjasama ini Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar dr. Hj. Alma Lucyati, MKes, MSi, MHKes menjelaskan bahwa mulai tahun ini Pemprov Jabar melalui Dinkes akan memberikan beasiswa kepada 1.000 orang bidan untuk menjalani pendidikan di Unpad, yaitu 400 bidan dari tingkat D-1 untuk melanjutkan ke D-4 dan 600 bidan dari lulusan SMA. Selain itu Pemprov juga akan memberikan beasiswa kepada calon dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan apoteker.

“Beasiswa ini diberikan kepada orang-orang yang berasal dari daerah yang membutuhkan dan akan dikembalikan lagi kepada daerahnya untuk mengabdi disana setelah selesai pendidikannya. Selain beasiswa ini, Pemprov juga akan memberi tunjangan dan fasilitas lain seperti rumah dinas dan kendaraan untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi mereka dalam memberikan pelayanan di daerah, “ jelas dr. Alma. (eh)

Depkes Siapkan Langkah-langkah Mencegah Flu Babi

28 Apr 2009

Virus H1N1 penyebab flu babi (swine flu) yang saat ini melanda Mexico dan Amerika Serikat, biasanya hanya hidup di daerah dingin yang memiliki empat musim. Kemungkinan virus H1N1 tidak akan mampu hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Namun demikian, Departemen Kesehatan telah melakukan langkah-langkah kewaspadaan dan pencegahan agar tidak menyebar ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) kepada para wartawan dalam Jumpa Pers mengenai Flu Babi, Selasa, 28 April 2009, di Jakarta.
Langkah-langkah yang dilakukan Depkes yaitu telah memasang 10 thermal scanner untuk mendeteksi suhu badan di terminal kedatangan bandara Internasional seluruh Indonesia. Mengaktifkan kembali sekitar 100 sentinel untuk surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan pneumonia baik dalam bentuk klinik maupun virologi. Menyiapkan obat-obatan yang berhubungan dengan penanggulangan flu babi yang pada dasarnya adalah Oseltamivir/Tamiflu yang digunakan untuk penanggulangan flu burung (H5N1). Menyiapkan 100 rumah sakit rujukan flu burung yang sudah ada untuk menangani kasus flu babi. Menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan H1N1 di berbagai laboratorium flu burung yang sudah ada dan menyebarluaskan informasi ke masyarakat luas dan menyiagakan kesehatan melalui Desa Siaga.

Ditambahkan bahwa simulasi penanggulangan pandemi influenza yang sudah dua kali dilakukan, pertama di Jembrana Bali dan Kota Makassar minggu lalu juga merupakan upaya nyata persiapan pemerintah dalam menghadapi berbagai kemungkinan KLB/PHEIC = Public Health Emergency International Concern, jelas Menteri.

Menurut Menkes, flu babi memiliki gejala mirip flu biasa yaitu panas, batuk, dan pilek. Terkadang ada gejala mual dan diare, yang membedakan dengan flu burung. Bila gejala ini ditemukan, masyarakat harus segera melapor ke Puskesmas terdekat dan diambil spesimennya untuk diperiksa lebih lanjut.

Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai flu babi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu. Selain itu, gunakanlah masker bagi penderita flu, bukan orang yang sehat menggunakan masker, agar tidak menularkan kepada orang lain. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

SWINE FLU

Perlu Waspadai Virus Flu Babi
30 Apr 2009

Flu Babi (Swine Flu) yang disebabkan virus H1N1, saat ini telah menelan 149 korban meninggal dunia di Meksiko dan menyerang 1.600 orang lainnya. Sedikitnya 40 kasus dilaporkan di Amerika Serikat, enam di Kanada, dua di Skotlandia dan satu kasus di Spanyol.

Walaupun belum ditemukan di Indonesia, Departemen Kesehatan telah melakukan antisipasi agar penyakit mematikan tersebut tidak masuk ke Indonesia. Langkah yang dilakukan adalah memasang 10 thermal scanner untuk mendetektsi suhu badan di terminal kedatangan bandara internasional dan sarana karantina di bandara. Mengaktifkan kembali sekitar 100 sentinel untuk surveillance terhadap penyakit serupa influenza atau Influenza Like Ilness (ILI) dan pneumonia baik dalam bentuk klinik maupun virologi, ujar Menkes.
Menkes menambahkan, Depkes juga menyiapkan obat-obatan untuk penanggulangan Flu Babi yang pada dasarnya adalah Oseltamivir/tamiflu di Puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, Depkes juga menyiagakan 100 RS rujukan Flu Burung yang sudah ada untuk menangani kasus Flu Babi. Menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan virus H1N1 di berbagai Laboratorium Flu Burung yang sudah ada serta menyebarluaskan informasi ke masyarakat luas dan lintas sektor terkait, ujar Menkes.

Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat, pemerintah dan lintas sektor terkait, dalam menghadapi kemungkinan pandemi influenza telah melakukan dua kali simulasi. Simulasi Penanggulangan Pandemi Influenza pertama dilakukan tanggal 25-27 April 2008 dan yang kedua di Makassar tanggal 25-26 April 2009. Hal ini adalah merupakan upaya nyata persiapan pemerintah dalam menghadapi berbagai kemungkinan KLB/PHEIC = Public Health Emergency International Concern seperti Flu Babi.

Gejala flu babi mirip dengan flu burung, yaitu demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare. Cara penularannya melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita dengan masa inkubasinya 3 sampai 5 hari.

Karena itu, masyarakat dihimbau untuk mewaspadai flu babi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat, imbuh Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Lowongan Sebagai Petugas Kesehatan Haji Indonesia

27 Apr 2009

Departemen Kesehatan membuka kesempatan bagi tenaga kesehatan untuk menjadi petugas kesehatan haji Indonesia tahun 2009 M / 1430 H sebagai berikut:

A. TKHI (Kloter) : Dokter dan perawat dengan masa tugas 35 – 40 hari
B. PPIH (Non Kloter) : Dokter spesialis, Dokter gigi, Perawat High Care, Apoteker, Asisten Apoteker, Sanitarian/Epidemiolog, Ahli Gizi, Penata Rontgen, Analis Laboratorium, Perekam Medik dan Siskohat dengan lama tugas 73 – 81 hari

PERSYARATAN:
1. Warga Negara Indonesia yang beragama Islam baik PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Instansi Swasta.
2. Berbadan sehat, baik fisik maupun mental.
3. Berusia maksimal 50 tahun kecuali tenaga strategis yang dibutuhkan.
4. Mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah yang dimiliki calon petugas kesehatan haji.
5. Diutamakan mempunyai ACLS bagi dokter dan BCLS bagi perawat.
6. Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) bagi dokter.
7. Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil pada saat penugasan.
8. Bagi PNS dan PTT mempunyai DP3 dengan nilai setiap unsur baik dalam satu tahun terakhir.
9. Bagi Non-PNS mempunyai prestasi kerja dan disiplin yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung.
10. Suami isteri tidak boleh melamar sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama.
11. Petugas Kesehatan Haji tidak boleh memiliki hubungan keluarga (istri/suami/anak) dengan jemaah haji pada musim haji yang sama. Dilengkapi dengan surat pernyataan.
12. Bersedia bekerja sesuai jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.
13. Tidak bertugas sebagai Petugas Kesehatan Haji dalam kurun waktu tahun 2004-2008 (khusus pelamar TKHI).

KELENGKAPAN BERKAS PERMOHONAN:

1. Surat pengantar dari Instansi;
2. Formulir permohonan (hasil cetak dari web) bermaterai Rp.6.000;
3. Surat keterangan sehat dari Puskesmas atau Rumah Sakit Pemerintah;
4. Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh atasan langsung;
5. Fotokopi sertifikat ACLS atau BCLS yang dilegalisir oleh atasan langsung;
6. Fotokopi STR yang berlaku;
7. Fotokopi DP 3 satu tahun terakhir bagi PNS dan PTT.
8. Surat keterangan mempunyai prestasi kerja dan disiplin yang baik dari atasan langsung bagi Non-PNS;
9. Surat izin dari suami bagi calon petugas wanita (isian formulir 2) bermaterai Rp.6.000.

Registrasi calon petugas kesehatan haji Indonesia dilakukan secara online. Hasil cetak formulir registrasi dan kelengkapan berkas diterima paling lambat tanggal 5 Mei 2009 di:

Kepala Biro Umum
Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI,
Gedung Departemen Kesehatan Blok A lantai 5 Ruang 502
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapling No.4-9