Liputan6.com, Jakarta:Bayi dan anak-anak berusia di bawah dua tahun masih membutuhkan asupan gizi yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan mereka. Caranya, yakni dengan pemberian air susu ibu (ASI). Dalam hal ini, Ketua AIMI, Mia Sutanto, angkat bicara. "Jika dalam situasi darurat, ASI wajib diutamakan. Nilai gizi dan higienitasnya tidak dapat dibandingkan dengan susu formula atau makanan pengganti ASI apapun," ujar Mia Sutanto melalui siaran persnya.
Menurut Mia, penggunaan susu formula atau MPASI yang tidak tepat, bisa membahayakan kesehatan anak. "Pada bayi dan bawah dua tahun misalnya, bisa saja kena diare, infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, dan yang terparah kematian," jelasnya.
Lebih jauh, Mia menambahkan, untuk mengantisipasi kondisi darurat bagi bayi dan balita, dua lembaga dunia yakni UNICEF dan WHO di Indonesia, bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah mengeluarkan Rekomendasi Bersama tentang Pemberian Makan Bayi pada Situasi Darurat. Menyusui menjadi amat penting saat bencana, karena sangat terbatasnya sarana untuk mempersiapkan susu formula seperti air bersih, bahan bakar, dan juga persediaan susu formula yang jumlahnya mungkin tidak memadai.
Untuk itu, pihak AIMI beserta organisasi dan masyarakat mengimbau para ibu-ibu yang masih memiliki anak usia bayi di tempat pengungsian agar selalu memberikan ASI.(BJK/LUC)
Menurut Mia, penggunaan susu formula atau MPASI yang tidak tepat, bisa membahayakan kesehatan anak. "Pada bayi dan bawah dua tahun misalnya, bisa saja kena diare, infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, dan yang terparah kematian," jelasnya.
Lebih jauh, Mia menambahkan, untuk mengantisipasi kondisi darurat bagi bayi dan balita, dua lembaga dunia yakni UNICEF dan WHO di Indonesia, bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah mengeluarkan Rekomendasi Bersama tentang Pemberian Makan Bayi pada Situasi Darurat. Menyusui menjadi amat penting saat bencana, karena sangat terbatasnya sarana untuk mempersiapkan susu formula seperti air bersih, bahan bakar, dan juga persediaan susu formula yang jumlahnya mungkin tidak memadai.
Untuk itu, pihak AIMI beserta organisasi dan masyarakat mengimbau para ibu-ibu yang masih memiliki anak usia bayi di tempat pengungsian agar selalu memberikan ASI.(BJK/LUC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar